Stasiun Cibatu (disingkat CB dengan kode 1613) adalah stasiun kereta api di Cibatu, lebih lengkapnya mah Jl. Ampera No. 1 Cibatu Kabupaten Garut, Jawa Barat. Stasiun Cibatu terletak pada ketinggian daratan 612 meter dari permukaan laut, dan poros stasiun berada pada titik KM 213+631 lintas boo-yk.
Stasiun Cibatu merupakan salah satu stasiun kereta api yang masih beroperasi di daerah Garut. Tidak jauh dari stasiun, terdapat sebuah bangunan dipo lokomotif kecil yang saat ini berstatus sub dipo.
Sejarah
Stasiun Cibatu didirikan pada tahun 1889 setelah diresmikannya jalur kereta api yang menghubungkan Stasiun Cicalengka dengan Cilacap oleh Staatsspoorwegen, maskapai kereta api milik Pemerintah Belanda. Pada tahun 1926 dibuka jalur baru yang menghubungkan Cibatu dengan Cikajang. Jalur KA Cibatu-Cikajang tercatat sebagai relasi jalur yang melewati rute jalur tertinggi di pulau Jawa (± 1200 m), namun sejak tahun 1983 jalur KA Cibatu-Cikajang sudah tidak beroperasi lagi ( tahun segitu mah saya masih dimana attu mang)...hhee hhee.
Tidak jauh dari Stasiun, dibangun pula dipo lokomotif sebagai tempat perbaikan & pemeliharaan lokomotif uap. Dipo lokomotif ini berfungsi pula sebagai dipo lokomotif cadangan jika ada lokomotif yang harus diganti dalam perjalanan karena kerusakan atau jika ada lokomotif dengan rangkaian yang membutuhkan tenaga tambahan (traksi ganda). Pada tahun 1983, seiring ditutupnya jalur Cibatu-Garut-Cikajang, dipo lokomotif Cibatu tidak lagi beroperasi sebagai salah satu dipo utama. Saat ini Dipo lokomotif Cibatu hanya berstatus sebagai sub dipo.
Pada era kolonial Belanda, Stasiun Cibatu merupakan stasiun primadona karena menjadi tempat pemberhentian wisatawan Eropa yang ingin berlibur ke daerah Garut. Dalam buku Seabad Grand Hotel Preanger 1897-1997 yang ditulis oleh Haryoto Kunto, antara tahun 1935-1940 setiap hari di stasiun Cibatu diparkir selusin taksi dan limousine milik hotel-hotel di Garut, di antaranya Hotel Papandayan, Villa Dolce, Hotel Belvedere, Hotel Van Hengel, Hotel Bagendit, Villa Pautine, dan Hotel Grand Ngamplang. Saat itu daerah Garut dengan kondisi alamnya yang indah memang merupakan daerah favorit wisatawan yang berasal dari Eropa.
Komedian legendaris Charlie Chaplin pada tahun 1927 pernah menjejakkan kakinya di stasiun ini. Saat itu Charlie Chaplin bersama aktris Mary Pickford sedang dalam perjalanan liburan ke Garut.
Selain Chaplin, tokoh lain yang tercatat menjejakkan kaki di Stasiun Cibatu adalah Georges Clemenceau. Beliau adalah pendiri koran La Justice (1880), L'Aurore (1897), dan L'Homme Libre (1913); sekaligus penulis politik terkemuka. Clemenceau menjadi Perdana Menteri Perancis dalam dua periode, yakni 1906-1909 dan 1917-1920.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar